Selasa, 09 Juni 2009

Menyelesaikan Program Doktor tanpa Lupa Memberi ASI

Alhamdulillah, baru sebulan ini gelar akademik tertinggi yaitu "Dr" (doktor)
saya raih. Tidak mudah bagi saya meraih gelar ini, karena pada proses
menyelesaikan disertasi saya dua kali hamil dan melahirkan. Anak yang pertama
lahir tanggal 8 Mei 2006, kami beri nama Khonsa'. Alhamduillah Khonsa' dapat ASI
ekslusif sampai usia 6 bulan. Belum genap sebulan, Khonsa' sudah saya bawa ke
kampus untuk bimbingan. Khonsa'pun terbiasa kehujanan, kepanasan, turun naik
angkot mengikuti kemanapun saya pergi karena kami tidak punya pembantu atau
pengasuh. Banyak orang yang geleng-geleng kepala melihat saya membawa bayi yang
masih orok ke kampus. Umumnya mereka berkata, "Kasihan itu bayi masih merah
sudah dibawa-bawa" . Saya tak peduli dengan tatapan orang, yang saya inginkan
hanya satu, Khonsa harus ASI ekslusif hingga 6 bulan.

Memasuki bulan ke 7 ternyata saya hamil lagi. "Oh my God" bisik hati saya.
Bagaimana kuliah saya, bagaimana kelanjutan ASI Khonsa'?. Saya dikuatkan oleh
suami, ia meyakinkan saya pasti mampu menjalankan amanah Allah SWT ini. Saya
baca referensi mengenai ASI tandem. Akhirnya saya mantapkan hati tetap memberi
Khonsa' ASI hingga 2 tahun, menjaga kandungan dengan baik, mengkonsumsi makanan
yang bergizi dan menyelesaikan kuliah semampu saya bisa. Waktu itu saya
berfikir, saya masih muda untuk sebuah gelar doktor, gagalpun saya siap. Tapi
golden age anak saya takkan pernah kembali masanya, saya tak boleh
menyia-nyiakannya. Hanya saja, orang-orang semakin terkaget-kaget melihat saya
bawa bayi dengan perut yang mulai membesar pula ke kampus.

Alhamdulillah anak kedua kami lahir dengan selamat pada tanggal 29 September
2007 dan diberi nama Naf'an. Saya memilih menunda menyelesaikan kuliah dan fokus
mengurus dua bayi "kembar" karena Khonsa dan Naf'an masih ASI. Setelah Naf'an
selesai ASI ekslusif saya baru bergerak cepat menyelesaikan kuliah dan
alhamdulillah tepat usia Khonsa 3 tahun dan Naf'an 20 bulan saya berhasil
menyelesaikan program doktor.

Alhamdulillah ditengah kesulitan bundanya meraih gelar doctor kedua anak kami
lulus ASI ekslusif, sekarangpun Khonsa dan Naf'an masih menyusui. Tak dipungkiri
lagi ASI is the best!. Alhamdulillah Kedua anak kami tumbuh sehat dan cerdas di
atas anak-anak seusia mereka. Mereka jarang sakit bahkan 20 bulan usianya kini
Naf'an belum pernah ke dokter dan anak-anak tidak kami biasakan mengkonsumsi
obat-obat kimia.

Bekerja dengan gaji selangit, berpendidikan tinggi hanyalah pilihan, sedangkan
hamil, melahirkan, dan menyusui adalah fitrah perempuan, saya tak ingin
mengingkari fitrah itu. Semoga anak-anak kita hari ini adalah pemimpin yang
sholeh di masa depan. Percayalah smart parent, you can do it!!!

Dr. Yesi Elsandra., SE., MSi

1 komentar:

  1. Obat Miom Godmorgen .. vi er sælgere af naturlige og traditionelle plantelægemidler, som er meget berømt og største i Indonesien, vi som en sælger af urtemedicin vil hjælpe dig med at finde de bedste løsninger og hensigtsmæssige i at behandle livmodermyom eller fibromer uden kirurgi, nah til myoma behandling, for, og præcis, der er ved at bruge urtemedicin gelé Gamat GOLD G, der har været kendt mest kraftfulde, potente, effektiv og sikker for din krop uden at forårsage nogen bivirkninger, så det er sikkert for forbrug, der er årsagen Jelly Gamat Gold G brugte urter myoma mest magtfulde og sikres.

    BalasHapus